January 12, 2017

Tafsir Sejarah Dyah Lembu Tal Sebagai Ayah Raden Wijaya Pendiri Kerajaan Majapahit [3]

  Pencarian pada pupuh mana Prapanca menulis berita wafat dan tempat pendarmaan Sang Narasingamurti, ayah Dyah lembu Tal, sangat berguna... thumbnail 1 summary
 

Pencarian pada pupuh mana Prapanca menulis berita wafat dan tempat pendarmaan Sang Narasingamurti, ayah Dyah lembu Tal, sangat berguna untuk mengidentifikasi sejarah Dyah lembu Tal


Maka dalam narasi ini, sengaja menampilkan berita wafatnya para keluarga Girindra Tumapel dalam kakawin Decawarnanna yang ditulis Sang Pujangga Agung Prapanca. Mulai dari Ranggah Rajasa sampai Dyah Lembu Tal.

Ini terutama untuk membantu menemukan jawaban atas pertanyaan:

Siapa yang bergelar Sang Wireng Laga atau Sang Perwira Yudha pada pupuh 46/2 kakawin Decawarnanna? Apakah Sri Narasingamurti ataukah Dyah Lembu Tal.

Dan siapa yang didarmakan sebagai Boddha di candi Miren pada pupuh 46/2 kakawin Decawarnanna? Apakah Dyah Lembu Tal ataukah Sri Narasingamurti.

Sangat kronologis Prapanca menulis berita wafat dan tempat pendarmaan para tokoh penting [menurut Prapanca] wangsa Girindra Tumapel mulai Ranggah Rajasa, Anusapati, Wisnuwardhana, Sri Narasingamurti, Kertanegara dan Sri Bajradewi, sampai Dyah Lembu Tal.



Wafatnya Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi Ken Arok termuat dalam kakawin Decawarnanna pupuh 40/5.

Wafatnya Sang Anusapati termuat dalam kakawin Decawarnanna pupuh 41/2.

Wafatnya Sri Wisnuwardhana Mapanji Seminingrat dan Sri Narasingamurti Mahisa Cempaka termuat dalam kakawin Decawarnanna pupuh 41/4.

Wafatnya Sri Kertanegara nararya Murdhaya dan permaisuri Sri Bajradewi termuat dalam kakawin Decawarnanna pupuh 43/5-6. Meski dalam dua bait tetapi berturutan tidak meloncat ke bait pada pupuh lain.

Wafatnya Dyah Lembu Tal termuat dalam kakawin Decawarnanna pupuh 46/2.

Sumangga simak paparan berikut ini. Semoga jadi awal jembatan penghubung menipiskan perbedaan tafsir sejarah Dyah Lembu Tal.

Wafatnya Ranggah Rajasa dalam kakawin Decawarnana pupuh 40/5

Pupuh 40/5: Mankin wrddyameweh tan prabhawa wibhawa ring sri girindratmasunu enek tandel nikang yawadarani sumiwi jon niran catraningrat. ri sakastabdi rudra karma kalahaniran mantuk ing swarggaloka kyaningrat sang dinarmma dwaya ri kagenengan sri sewabodden usana.


Terjemahannya: Makin bertambah besar aura kewibawaan dan kekuasaan Sang Putra Girindra Terjamin keselamatan pulau Jawa selama menyembah kakinya. Tahun saka 1149/1227M, beliau berpulang ke kayangan swargaloka. Didharmakan di Kagenengan sebagai siwabodda di Usana.


===========
SIWI SANG
BERSAMBUNG