December 16, 2016

Sanbao Si Kasim Menjelajahi Lautan Barat

Kisah-Kisah Dari 5000 Tahun Sejarah China jilid I&II karya Lin Handa & Cao Yuzhang [judul asli Tales From 5000 Years of China ... thumbnail 1 summary

Kisah-Kisah Dari 5000 Tahun Sejarah China jilid I&II karya Lin Handa & Cao Yuzhang [judul asli Tales From 5000 Years of China History, Volume II ]



Setelah merebut tahta dengan paksa dari keponakannya, Kaisar ChengZu dari Ming merasa cemas karena keraguan yang terus mengusiknya mengenai bagaimana sesungguhnya nasib Kaisar Jianwen. jenazahnya tidak pernah ditemukan di antara reruntuhan istana yang terbakar itu. Apakah ia mati dalam kebakaran atau tidak.

Desas-desus beredar di ibu kota. Konon kaisar Jianwen tidak bunuh diri tetapi ia memanfaatkan kekacauan akibat kebakaran istana untuk merarikan diri bersama sejumlah pelayan dan kasim melalui terowongan bawah tanah yang membawa mereka keluar dari kota. Ada banyak cerita aneh lain yang kemudian terdengar di ibu kota, antara lain kabar bahwa Kaisar Jianwen menetap di beberapa kota hingga akhirnya jadi seorang Bhiksu.Rincian-rincian spesifik yang menyertai cerita-cerita itu begitu meyakinkan hingga keraguan Kaisar Chengzu semakin menguat. Ia memikirkan andaikan kaisar Jianwen masih hidup, mungkin ia sedang membangun kembali pasukannya di suatu tempat dan bersiap menyerangnya atas nama legitimasi. Untuk menemukan kebenaran, Kaisar Chengzu mengirim ajudan-ajudan terpercaya ke seluruh negeri dalam misi rahasia untuk melacak kaisar yang hilang itu. Karena tujuannya yang sebenarnya tetap dirahasiakan dari rakyat, misi itu secara resmi digambarkan sebagai misi untuk mencari negeri bagi para dewa. pencarian itu berlangsung selama hampir tiga dasawarsa.

Terpikir oleh Kaisar Chengzu bahwa Kaisar Jianwen mungkin telah melarikan diri ke luar negeri. Pada masa itu, kekuatan angkatan laut China sedang bangkit dan berkembang menjadi semakin tangguh dan Kaisar Chengzu berpikir ia akan menyelesaikan beberapa hal sekaligus dengan satu tindakan gabungan yaitu menunjukkan kekuatan armada laut Kaisar, berdagang dengan bangsa-bangsa asing, mendapatkan batu-batu mulia, dan mencoba menemukan Kaisar Jianwen.

Karena itu dibuatlah keputusan untuk mengirim armada semacam itu. Pertanyaan berikutnya adalah siapa yang akan memimpin misi itu. Jelas pemimpinnya harus orang yang sepenuhnya bisa ia percaya. Pikirannya tertuju pada Zheng He, seorang kasim yang telah mengabdi kepadanya selama bertahun-tahun. Ia akan menjadi kandidat ideal bagi pekerjaan tersebut.

Nama Zheng He ketika dilahirkan adalah Ma He, tapi ia dijuluki SANBAO. Zheng lahir dalam keluarga muslim di Yunnan. Kakek dan ayahnya memeluk agama Islam dan telah naik haji ke Mekkah. Sejak masih sangat muda, Zheng He telah mengumpulkan potongan-potongan informasi mengenai negara-negara asing dari ayahnya. Ketika ia dibawa ke rumah tangga Pangeran dari Yan dan dijadikan kasim, pengetahuan dan kemampuannya membuatnya mendapat kepercayaan dari calon Kaisar Chengzu. Nama marga kehormatan Zheng dihadiahkan oleh Kaisar, tapi julukan SANBAO melekat padanya dan di kalangan rakyat jelata ia dikenal sebagai KASIM SANBAO, julukan itu bahkan ditemukan dalam beberapa buku.

Pada bulan Juni 1405, Kaisar Chengzu dari Ming secara resmi menunjuk Zheng He sebagai utusan yang memimpin armada kapal menuju 'lautan Barat' atau 'Barat'. 'Barat' pada ,asa itu tidak mengacu pada benua Eropa, tapi lebih pada lautan-lautan dan negara-negara yang membatasi perairan-perairan di sebelah barat Laut China Selatan. Armada Zheng He terdiri atas lebih dari 27.800 awak kapal, termasuk para serdadu, pelaut, teknisi, penerjemah, dan tabib. Mereka melakukan perjalanan dalam 62 kapal besar yang panjangnya 145 meter dan lebarnya 60 meter, ukuran yang langka di masa itu. Armada yang mengesankan itu berlayar dari Liujiahe di Suzhou, Liuhe di Taichang masa kini, di Propinsi Jiangsu, menuju selatan sambil menyusuri pesisir Fujian.


#############
Sumber tulisan: Kisah-Kisah Dari 5000 Tahun Sejarah China jilid II karya Lin Handa & Cao Yuzhang [judul asli Tales From 5000 Years of China History, Volume II ]